BAB
I
PENDAHULUAN
Segala
puji bagi Allah yang membimbing manusia ke jalan yang diridhai-Nya, dan
dengannya pulalah memberikan kekuatan pada kita semua sehingga kami dapat
menulis makalah ini dan mempersentasekannya di depan para peserta seminar.
Makalah
ini telah kami susun dengan topik “Pola Pengembangan Profesionalisme Guru dan
supervisi serta Pengembangannya, yang mana kita ketahui bahwa seseorang guru
yang berprofesional sangat dibutuhkan di era sekarang ini apalagi supervisi
sangat mendorong seorang guru menjadi guru yang berprefesionalisme dalam
mengembangkan kualitas pendidikan.
Latar
Belakang
Akhir-akhir
ini telah marak orang memperbincangkan tentang bagaimana cara meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Namun para supervisor pendidikan di Indonesia
sudah merancang berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Melalui
makalah ini pemakalah dapat menyimpulkan bahwa salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membangun guru yang profesional
sesuai dengan apa yang harapkan oleh supervisi pendidikan
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka kami dapat merumuskan yaitu :
- Pengertian profesionalisme guru
- Upaya peningkatan pengembangan
profesionalisme guru
- Pengertian dan pengembangan
supervisi
- Teknik supervisi pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
Pola
Pengembangan Profesionalisme Guru
Pengertian
profesionalisme guru
Profesionalisme
berasal dari kata profesi dalam kamus bahasa Indonesia yaitu suatu bidang
pekerjaan yang dilandasi dengan keahlian, jadi profesionalisme guru dapat
diartikan sebagai keahlian dalam membidangi bidangnya atas dasar pendidikan
yang khusus.
Menurut
Rachman Natawidjaja kriteria sebagai profesi dapat dilihat yaitu :
- Ada standar untuk kerja yang
baku dan jelas
- Ada lembaga khusus yang
menghasilkan pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan yang baku
serta memiliki standar akademik dan bertanggung jawab
- Ada organisasi yang
membawahi para pelakunya untuk mempertahankan dan mempertahankan
eksistensinya
- Ada etika dan kode etik yang
mengatur pelakunya
- Ada sistem imbalan terhadap
jasa layananya yang adil dan baku
- Ada pengakuan masyarakat
terhadap pekerjaan itu sebagai profesi.
Ke
enam di atas memberikan gambaran tentang profesi guru yang dapat kita
lihat dalam meyakinkan keprofesionalismenya seorang guru
Peningkatan
Pengembangan Profesionalisme guru
Pengembangan
profesi adalah kegiatan yang dilakukan pengawas untuk menambah atau
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang utuh
sehingga setiap tenaga kependidikan seharusnya memiliki karakteristik yang
sesuai dengan tugas pokoknya yang diterinternalisasi dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan pengembangan profesi ini adalah agar menghasilkan suatu
yang bermanfaat bagi pencapaian tujuan pendidikan.
Berhubungan
dengan profesionalisasi erat kaitannya dengan profil guru, walaupun potret guru
memang sulit di dapat namun kita boleh menerka profilnya. Guru yang paling di
idam-idamkan sekarang adalah guru yang berprefesional dalam bidangnya. Namun
ada harus upaya untuk mengembangkan profesi guru yang meliputi :
- Ketersediaan dan mutu guru
- Pendidikan pra jabatan
- Mekanisme pembinaan dalam
jabatan
- Peranan organisme profesi
Keluhan
guru tersebut tentu saja bukan merupakan alasan untuk dapat mengabaikan
pelaksanaan tugas kependidikannya. Alasan itu sebenarnya adalah alasan yang
bersifat delimatis. Pada satu sisi guru harus melakukan tugas kependidikan,
tetapi pada sisi yang lain ia mengalami masalah dalam memenuhi kebutuhan
keluarga. Situasi ini jika terjadi, tentu saja memerlukan cara tersendiri untuk
mengatasinya.
Keprofesionalan
pengawas pendidikan oleh karenanya menjadi krusial untuk dimiliki agar mereka
memberikan manfaat bagi pendidikan dan pengajaran. Kebermanfaatan para pengawas
itu bisa dilihat dari implikasi tugas yang mereka lakukan. Untuk itu,
harus ditelaah apakah personil yang dibimbing telah berubah ke arah yang lebih
baik setelah menerima bimbingan dari pengawas.
Keprofesionalan
pengawas akan teruji jika personil sekolah yang dibimbingnya (terutama guru)
telah berubah menjadi lebih baik dan positif. Perubahan ke arah yang lebih baik
orang yang dibimbing merupakan indikator profesionalnya seorang pengawas.
Walaupun perubahan itu tentu saja datang dari dalam diri personil yang
dibimbing, pengawas hanya berperan sebagai fasilitator yang mempengaruhi
personil sekolah itu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Pengertian
dan Pengembangannya
Supervisi
dapat diartikan sebagai suatu teknik pelayanan yang bertujuan utama memberikan
controlling dalam memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan. Secara kritis
pada arah penilaian terhadap proses pengajaran.
Untuk
mengukur perkembangan dalam usaha mencapai tujuan, mutlak adanya pengawasan
(supervisi) dan untuk tercapainya tujuan maka memerlukan supervisor yang dapat
memberi bimbingan dan penyuluhan.
Pengawasan
pendidikan dan pengajaran berarti memberi pimpinan kepada para guru untuk
mencapai tujuan, meskipun supervisi diperlakukan dalam proses pendidikan
berdasarkan dua hal yaitu :
- Perkembangan kurikulum yang
merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering
menimbulkan perubahan-perubahan struktur maupun fungsi kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus menerus
dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru
senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar supaya
pendidikan berdasarkan kurikulum itu dapat terlaksana dengan baik. Namun
demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan secara mulus. Banyak hal
yang sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima,
keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat
yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus
ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah-masalah belum terkuasai.
Dengan demikian, guru dan kepala sekolah yang melaksanakan kebijakan
pendidikan ditingkat yang paling mendasar memerlukan bantuan-bantuan
khusus dalam memecahkan masalah mereka. Bantuan khusus sesuai dengan
tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum.
- Pengembangan personel, pegawai
atau karyawan senantiasa merupakan upaya yang terus menerus dalam
suatu organisasi. Demikian pula halnya dengan sekolah. Kepala sekolah,
guru, tenaga tata usaha memerlukan peningkatan kariernya, pengetahuan dan
keterampilannya. Pengembangan personel ini dapat dilaksanakan secara
formal dan informal. Pengembangan formal diselenggarakan dan menjadi
tanggung jawab lembaga bersangkutan melalui penataran, tugas belajar,
lokakarya, dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan
tanggung jawab pegawai sendiri dilaksanakan secara mandiri atau bersama
dengan rekan kerjanya. Teknik pengembangan jenis informal antara lain
adalah mengikuti perkembangan pendidikan melalui kepustakaan, telaahan
atau percobaan suatu metode mengajar, menambah pengetahuan melalui bacaan,
mengikuti kegiatan ilmiah. Hambatan terhadap upaya ini timbul karena
guru-guru sering terlalu asyik dengan pekerjaan rutin, kurang gairah dan
sikap tak acuh. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut perlu ada bantuan
yang memadai dari pihak lain. bantuan yang bersifat membina, membimbing
dan mengarahkan perkembangan para personel sekolah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
- Bahwa pengembangan
profesionalisme guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sebab kualitasnya
lembaga pendidikan tergantung dari pada kualitas guru dan guru yang
terbaik ialah guru yang berprofesionalis
- Supervisi pendidikan dapat
dikembangkan atas dasar meningkatkan kualitas suatu lembaga pendidikan dan
mempertahankan hubungan antara anggota staff demi tercapainya tujuan.
Saran
- Penulis makalah menyarankan
bahwa demi tercapainya tujuan pendidikan, maka seorang guru harus
betul-betul mampu mengembangkan dirinya menguasai materinya dengan betul,
sehingga dapat disegani dan diakui sebagai guru profesional
- Sebaiknya orang yang berperan
sebagai administrator hendaknya berperan aktif dalam memberikan
kontroling, dan memberikan bimbingan terhadap bawahannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Barthos,
Basir. Drs. Manajemen Kearsipan. Cet. 4. Jakarta Bumi Aksara.
2003.
Daryanto,
H.M. Drs. Administrasi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, Cet. VI. Jakarta.
2006
Nurdin,
Syafruddin, M.Pd. Dr. Prof. Guru Profesional. PT. Ciputat Press. Cet.
III. Jakarta. 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar